“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS An-Nur [24]: 55)

Nasehat No.17

Syaikh Sholeh Fauzan hafidzahulloh menjelaskan:

Orang yang mengukir atau membuat patung tujuannya terciptanya adalah ‘shuroh’ (gambar). Orang yang melukis tujuannya juga ‘shuroh’. Orang yang memotret dengan kamera tujuannya juga ‘shuroh’.

Lalu, kenapa kita membezakan-bezakan perkara ini??!

Padahal Rasul shallalahu 'alaihi wa sallam telah bersabda:

«كلُّ مصوِّرٍ في النّار«

“Semua orang yang menggambar makhluk bernyawa di neraka”?!.

(Mereka) tidaklah punya dalil kecuali falsafat yang mereka buat-buat dan teori-teori yang mereka ada-adakan. Mereka ingin membatasi cakupan makna sabda Rosululloh Shallallahu ‘alayhi wa sallam (di atas) dengan kepala mereka…. (Padahal) merupakan suatu perkara yang dimaklumi bahwa perkataan Allah dan Rasul-Nya tidaklah boleh dibatasi cakupan maknanya kecuali dengan dalil dari perkataan Allah dan Rasul-nya juga. Bukan dengan ijtihad atau teori-teori buatan manusia.

(I’anatul Mustafid: 2/ 369)
Title : Nasehat No.17
Description : Syaikh Sholeh Fauzan hafidzahulloh menjelaskan: Orang yang mengukir atau membuat patung tujuannya terciptanya adalah ‘shuroh’ (gambar). Oran...

Related Posts :

0 Response to "Nasehat No.17"

Post a Comment