“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS An-Nur [24]: 55)

Nasehat Ibnul Qoyyim

Al-’Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,
 فان اتباع الهوى يعمى عين القلب, فلا يميز بين السنة والبدعة, أو ينكسه فيرى البدعة سنة, والسنة بدعة
“Sesungguhnya mengikuti hawa nafsu membutakan mata hati, sehingga seseorang tidak bisa membedakan antara sunnah dan bid’ah, atau malah ia membaliknya, ia menganggap bid’ah sebagai sunnah, dan sunnah sebagai bid’ah.” 
[Al-Fawaaid, 244]
--------------------------------------------------------------------
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, 


“Keberuntungan paling besar di dunia ini adalah kamu menyibukkan dirimu di sepanjang waktu dengan perkara-perkara yang lebih utama dan lebih bermanfaat untukmu kelak di hari akherat. Bagaimana mungkin dianggap berakal, seseorang yang menjual surga demi mendapatkan sesuatu yang mengandung kesenangan sesaat? Orang yang benar-benar mengerti hakekat hidup ini akan keluar dari alam dunia dalam keadaan belum bisa menuntaskan dua urusan; menangisi dirinya sendiri -akibat menuruti hawa nafsu tanpa kendali- dan menunaikan kewajiban untuk memuji Rabbnya. Apabila kamu merasa takut kepada makhluk maka kamu akan merasa gelisah karena keberadaannya dan menghindar darinya. Adapun Rabb (Allah) ta’ala, apabila kamu takut kepada-Nya niscaya kamu akan merasa tentram karena dekat dengan-Nya dan berusaha untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya.” 

(lihat al-Fawa’id, hal. 34)

---------------------------------------------------------
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Ada tiga pokok yang menjadi pondasi kebahagiaan seorang hamba, dan masing-masingnya memiliki lawan. Barangsiapa yang kehilangan pokok tersebut maka dia akan terjerumus ke dalam lawannya. 

[1] Tauhid, lawannya syirik. 

[2] Sunnah, lawannya bid’ah. Dan 
[3] ketaatan, lawannya adalah maksiat…” 

(lihat al-Fawa’id, hal. 104)

-----------------------------------------------------------
Al-’Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,
التوحيد حصن الله الأعظم الذي من دخله كان من الآمنين
“Tauhid adalah benteng Allah ta’ala yang terbesar, barangsiapa yang memasukinya maka ia aman.”
[Badaai’ul Fawaaid, 2/470]
Title : Nasehat Ibnul Qoyyim
Description : Al-’Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,  فان اتباع الهوى يعمى عين القلب, فلا يميز بين السنة والبدعة, أو ينكسه فيرى البدعة سنة, وال...

0 Response to "Nasehat Ibnul Qoyyim"

Post a Comment